Jakarta, 28 Juli 2024 - Dalam upaya mendukung pelestarian lingkungan dan mitigasi risiko bencana akibat pemanasan global, Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi (STMA) Trisakti telah sukses mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) serta dalam rangka World Nature Conservation Day mengusung tema ‘Plant Mangroves, Save The Earth’ Implementasi Program Berkelanjutan dalam Upaya Mitigasi Risiko Bencana Dampak Global Warming Melalui Perluasan Hutan Mangrove. Kegiatan ini dilaksanakan di di 2 tempat yaitu Kawasan Hutan Lindung Angke Kapuk, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara dan Kawasan Ekowisata Mangrove Blok Galatama, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
Kegiatan PKM ini bukan sekadar upaya penanaman pohon, melainkan sebuah gerakan besar yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keberlanjutan hutan mangrove. Hutan mangrove memiliki peran krusial dalam menjaga ekosistem pesisir, melindungi garis pantai dari erosi, dan menjadi habitat bagi berbagai spesies laut yang bernilai ekonomis tinggi. Selain itu, mangrove juga berperan dalam mitigasi perubahan iklim dengan kemampuan menyerap karbon dioksida dalam jumlah besar.
Adanya tema ‘Plant Mangroves, Save The Earth’ mencerminkan komitmen STMA Trisakti dan para mitra untuk tidak hanya berfokus pada aspek lingkungan, tetapi juga aspek sosial dan ekonomi. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan contoh konkret bagaimana program berkelanjutan dapat diimplementasikan untuk mendukung upaya konservasi lingkungan dan mitigasi risiko bencana.
Kegiatan ini melibatkan kolaborasi antara STMA Trisakti, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), serta berbagai perguruan tinggi dan perusahaan asuransi dan reasuransi yang merupakan anggota AAUI. Kolaborasi ini menunjukkan pentingnya sinergi antara dunia akademik, industri, dan masyarakat dalam mencapai tujuan bersama.
Para peserta kegiatan terdiri dari dosen dan mahasiswa STMA Trisakti, serta perwakilan dari perusahaan-perusahaan sponsor seperti PT Asuransi Bangun Askrida, PT Asuransi Astra, PT BRI Asuransi Indonesia, PT Sompo Insurance Indonesia, PT Asuransi Dayin Mitra, Tbk, PT Sahabat Insurance, PT Great Eastern, Universitas Trisakti, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia, Tbk, PT Asuransi Kredit Indonesia, Lembaga Pinjaman Simpanan (LPS), Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta (UNJ), PT Asuransi Tokio Marine, PT Asuransi Candi Utama, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), PT Asuransi Perisai Listrik Nasional (PLN Insurance), PT Asuransi Bintang, Tbk, PT Reasuransi Nasional Indonesia, PT Reasuransi Maipark Indonesia, PT Asuransi Harta Aman Pratama, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trisakti (TSM), PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya (CAR). Kehadiran berbagai pihak ini tidak hanya memberikan dukungan moral, tetapi juga menunjukkan komitmen nyata dari sektor asuransi dalam mendukung program-program pelestarian lingkungan.
Acara dimulai dengan laporan dari Ketua Pelaksana PKM STMA Trisakti, Prof. Dr. Rukaesih Ahmad Maolani, M.Si., yang memberikan gambaran umum mengenai tujuan dan harapan dari kegiatan ini. Dalam laporannya, Prof. Dr. Rukaesih menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar aksi penanaman pohon, melainkan bagian dari komitmen jangka panjang STMA Trisakti untuk mendukung program keuangan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan. Beliau menjelaskan bahwa kegiatan penanaman mangrove ini merupakan salah satu implementasi nyata dari visi STMA Trisakti untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam setiap aspek pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat.
Lebih lanjut, Prof. Dr. Rukaesih menjelaskan bahwa program keuangan berkelanjutan adalah pendekatan yang menggabungkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam pengambilan keputusan keuangan. Dalam konteks kegiatan ini, hal tersebut diwujudkan melalui kolaborasi dengan berbagai perusahaan asuransi yang berkomitmen pada prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Beliau menekankan bahwa melalui program ini, STMA Trisakti tidak hanya berperan sebagai institusi pendidikan yang mencetak tenaga ahli di bidang asuransi, tetapi juga sebagai agen perubahan yang aktif dalam upaya mitigasi dampak perubahan iklim dan peningkatan kualitas lingkungan hidup.
Prof. Dr. Rukaesih juga menyoroti pentingnya peran hutan mangrove dalam ekosistem pesisir. Beliau menguraikan bahwa hutan mangrove tidak hanya berfungsi sebagai penahan abrasi pantai dan penyerap karbon dioksida, tetapi juga sebagai habitat bagi berbagai jenis fauna laut yang penting bagi keseimbangan ekosistem. Dengan demikian, kegiatan penanaman mangrove ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan mendukung kesejahteraan masyarakat pesisir.
Mengakhiri laporannya, Prof. Dr. Rukaesih menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi institusi lain dalam mengimplementasikan program-program keuangan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan. Beliau juga berharap agar seluruh peserta dapat mengambil pelajaran berharga dari kegiatan ini dan terus mengembangkan kesadaran serta kepedulian terhadap pentingnya pelestarian lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Prof. Dr. Rukaesih optimis bahwa dengan kolaborasi yang solid dan komitmen yang kuat dari berbagai pihak, upaya pelestarian lingkungan ini akan membawa dampak positif yang nyata bagi generasi mendatang.
Setelah laporan dari Ketua Pelaksana, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua STMA Trisakti, Dr. Antonius Anton Lie, S.E., M.M., yang secara resmi membuka kegiatan penanaman mangrove. Dalam sambutannya, Dr. Antonius menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, mulai dari para dosen dan mahasiswa STMA Trisakti, hingga para mitra industri seperti perusahaan-perusahaan asuransi dan reasuransi yang telah memberikan dukungan penuh. Beliau menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kerja sama yang solid dan menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara dunia akademik dan industri dalam menghadapi tantangan lingkungan global.
Dr. Antonius menyebutkan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar aksi simbolis, tetapi merupakan langkah nyata dalam upaya pelestarian lingkungan dan mitigasi risiko bencana yang diakibatkan oleh perubahan iklim. Beliau menjelaskan bahwa hutan mangrove memiliki peran yang sangat penting dalam ekosistem pesisir, seperti menahan abrasi pantai, menyerap karbon dioksida, dan menjadi habitat bagi berbagai spesies laut. Dengan menanam 2.500 bibit pohon mangrove, STMA Trisakti bersama para mitra berkontribusi langsung dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup di kawasan pesisir.
Dalam sambutannya, Dr. Antonius juga menekankan pentingnya kesadaran dan pendidikan lingkungan bagi generasi muda. Beliau berharap bahwa melalui kegiatan ini, para mahasiswa tidak hanya memperoleh pengetahuan teoritis tetapi juga pengalaman praktis yang akan memperkuat komitmen mereka dalam menjaga dan melestarikan lingkungan. Dr. Antonius optimis bahwa pendidikan yang mengintegrasikan aspek keberlanjutan akan menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten di bidang akademik tetapi juga memiliki kepedulian tinggi terhadap masalah lingkungan.
Beliau juga berharap agar kegiatan ini dapat menjadi contoh inspiratif bagi institusi lain dalam mengimplementasikan program-program pelestarian lingkungan. Dr. Antonius mengajak seluruh peserta dan masyarakat luas untuk terus berpartisipasi aktif dalam upaya-upaya pelestarian lingkungan dan mitigasi risiko bencana. Dengan komitmen bersama, beliau yakin bahwa kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.
Mengakhiri sambutannya, Dr. Antonius memberikan penghargaan khusus kepada seluruh panitia dan pihak-pihak yang telah bekerja keras untuk menyukseskan kegiatan ini. Beliau juga menyatakan harapannya agar kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di masa mendatang, dengan skala yang lebih besar dan dampak yang lebih luas. Dr. Antonius mengundang semua peserta untuk bersama-sama merayakan pencapaian ini dan berkomitmen untuk terus menjaga dan melestarikan hutan mangrove sebagai warisan berharga bagi bumi dan masa depan.
Sambutan juga diberikan oleh perwakilan Yayasan Trisakti yang diwakilkan oleh Direktur Operasional Yayasan Trisakti, Bapak Arya Pradipta, S.E., Ak., M.E., Ce. Dalam sambutannya, Bapak Arya menyampaikan rasa bangga dan apresiasi yang tinggi terhadap inisiatif STMA Trisakti dalam menyelenggarakan kegiatan penanaman mangrove ini. Beliau menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi Yayasan Trisakti untuk berkontribusi dalam pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Bapak Arya menekankan bahwa kolaborasi antara institusi pendidikan, industri, dan pemerintah sangat penting untuk mencapai tujuan bersama dalam menjaga kelestarian alam.
Selanjutnya, sambutan diberikan oleh perwakilan Dewan Asuransi Indonesia, Bapak Yulius Bhayangkara, yang menekankan pentingnya peran industri asuransi dalam mendukung program-program keberlanjutan lingkungan. Bapak Yulius menggarisbawahi bahwa asuransi tidak hanya berfungsi sebagai pelindung risiko finansial, tetapi juga harus berperan aktif dalam mendukung inisiatif-inisiatif yang bertujuan untuk mengurangi risiko bencana melalui pelestarian lingkungan. Beliau mengapresiasi komitmen STMA Trisakti yang telah berhasil mengumpulkan berbagai pemangku kepentingan untuk tujuan mulia ini.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Bapak Budi Herawan. Bapak Budi mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan contoh nyata bagaimana industri asuransi dapat berkontribusi secara langsung dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Beliau berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilanjutkan dan diperluas di masa mendatang. Bapak Budi juga menekankan bahwa keberlanjutan dan pelestarian lingkungan harus menjadi bagian integral dari strategi bisnis perusahaan asuransi.
Perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan DKI Jakarta, yang diwakilkan oleh Ibu Ir. Inge Retnowati, M.E., Direktur Rehabilitasi Perairan Darat dan Mangrove, juga memberikan sambutan. Ibu Inge mengapresiasi upaya STMA Trisakti dan para mitra dalam mendukung program rehabilitasi mangrove di Jakarta. Beliau menjelaskan bahwa mangrove memiliki peran penting dalam ekosistem pesisir dan sangat efektif dalam mitigasi perubahan iklim serta perlindungan terhadap bencana alam seperti tsunami dan abrasi pantai.
Sambutan dari Direktur Pengawasan Asuransi Umum dan Reasuransi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bapak Munawar, menyoroti peran regulator dalam mendorong perusahaan asuransi untuk mengadopsi prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Bapak Munawar menyampaikan bahwa kegiatan ini menunjukkan komitmen industri asuransi dalam mendukung kebijakan keuangan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan. Beliau berharap agar kegiatan semacam ini dapat menjadi standar bagi perusahaan asuransi dalam menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Kepala Bidang Kehutanan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta, Bapak Dirja Kusuma, S.H., M.H., dalam sambutannya, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan industri dalam upaya pelestarian lingkungan. Beliau menyampaikan bahwa program rehabilitasi mangrove di Jakarta membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk dapat berjalan dengan sukses. Bapak Dirja mengapresiasi langkah STMA Trisakti yang telah menginisiasi kegiatan ini dan berharap agar kolaborasi seperti ini dapat terus berlanjut di masa depan.
Setelah rangkaian sambutan, acara dilanjutkan dengan sesi edukasi mengenai pentingnya hutan mangrove bagi mitigasi risiko bencana dan upaya konservasi lingkungan. Sesi ini diisi oleh para ahli dan praktisi di bidang lingkungan dan asuransi, yang memberikan penjelasan mendalam mengenai manfaat hutan mangrove. Para ahli menjelaskan bahwa mangrove tidak hanya berfungsi sebagai penahan abrasi pantai dan penyerap karbon dioksida, tetapi juga sebagai habitat bagi berbagai spesies laut yang penting bagi keseimbangan ekosistem. Mereka juga menguraikan bagaimana program keuangan berkelanjutan dapat mendukung upaya pelestarian lingkungan dengan mengintegrasikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola dalam pengambilan keputusan keuangan.
Para praktisi dari industri asuransi memberikan wawasan mengenai bagaimana perusahaan asuransi dapat berkontribusi dalam pelestarian lingkungan melalui program-program CSR dan investasi hijau. Mereka menekankan bahwa dengan mengadopsi prinsip-prinsip ESG, perusahaan asuransi dapat membantu mengurangi risiko bencana dan meningkatkan ketahanan komunitas terhadap perubahan iklim. Sesi edukasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif kepada para peserta mengenai pentingnya peran hutan mangrove dan bagaimana upaya pelestarian lingkungan dapat diintegrasikan dalam strategi bisnis.
Dengan berakhirnya sesi edukasi, para peserta mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang lebih mendalam mengenai pentingnya pelestarian hutan mangrove dan bagaimana kolaborasi antara dunia akademik, industri, dan pemerintah dapat memberikan kontribusi signifikan dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dari berbagai inisiatif serupa yang akan terus dilakukan di masa mendatang, dengan tujuan utama menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan dan aman bagi generasi mendatang.
Kegiatan penanaman mangrove ini melibatkan penanaman 2.500 bibit pohon mangrove di 2 tempat yaitu 1. Kawasan Ekowisata Mangrove Blok Galatama dan 2. Kawasan Hutan Lindung Angke PIK. Proses penanaman dilakukan dengan melibatkan seluruh peserta, termasuk dosen, mahasiswa, dan perwakilan dari perusahaan sponsor. Keterlibatan langsung para peserta dalam proses penanaman memberikan pengalaman praktis dan pemahaman lebih dalam mengenai pentingnya menjaga dan melestarikan hutan mangrove.
Namun, kegiatan ini juga menghadapi beberapa tantangan di lapangan. Salah satu tantangan utama adalah ketersediaan alat transportasi untuk menyebrang dan alat pelindung diri yang terbatas sehingga memerlukan waktu yang tidak sebentar pada proses penanaman karena peserta harus bergantian. Selain itu, kondisi tanah di lokasi penanaman yang berlumpur dan licin juga menjadi tantangan tersendiri bagi para peserta.
Meski demikian, semangat dan antusiasme para peserta tetap tinggi. Dengan kerja sama dan koordinasi yang baik, seluruh bibit pohon mangrove berhasil ditanam sesuai target. Kegiatan ini menunjukkan bahwa dengan komitmen dan kerja sama yang kuat, tantangan di lapangan dapat diatasi.
Penanaman 2.500 bibit pohon mangrove ini diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat jangka panjang, baik bagi lingkungan maupun masyarakat sekitar. Secara ekologis, hutan mangrove yang baru ditanam diharapkan dapat berfungsi sebagai penahan abrasi, habitat bagi berbagai spesies laut, dan penyerap karbon dioksida. Manfaat ini penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir.
Dari segi sosial dan ekonomi, keberadaan hutan mangrove yang sehat dapat membuka peluang bagi masyarakat sekitar untuk mengembangkan ekowisata berbasis konservasi. Buah mangrove yang dapat dimanfaatkan untuk produk-produk wirausaha juga memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat. Selain itu, keterlibatan langsung para peserta dalam kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian mereka terhadap pentingnya pelestarian lingkungan.
Setelah pelaksanaan kegiatan, dilakukan evaluasi untuk menilai keberhasilan dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki. Berdasarkan evaluasi, kegiatan ini dinilai berhasil mencapai tujuan utama, yaitu penanaman 2.500 bibit pohon mangrove dan peningkatan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan. Namun, beberapa area yang perlu diperbaiki termasuk peningkatan koordinasi logistik dan penanganan tantangan cuaca di lapangan.
STMA Trisakti bersama AAUI dan seluruh mitra berencana untuk melanjutkan program ini dengan kegiatan-kegiatan serupa di masa mendatang. Rencana lanjutan termasuk pemantauan dan perawatan hutan mangrove yang telah ditanam, serta mengadakan kegiatan edukasi dan pelatihan bagi masyarakat sekitar mengenai manfaat dan cara menjaga hutan mangrove.
Kegiatan penanaman mangrove oleh STMA Trisakti ini merupakan langkah konkret dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan dan mitigasi risiko bencana. Melalui kolaborasi antara dunia akademik, industri, dan masyarakat, diharapkan kegiatan ini dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Komitmen dan kerja sama yang ditunjukkan dalam kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana program keuangan berkelanjutan dapat diimplementasikan untuk mendukung pelestarian lingkungan.
Dengan semangat yang sama, STMA Trisakti dan seluruh mitra berkomitmen untuk terus melanjutkan upaya-upaya pelestarian lingkungan dan mitigasi risiko bencana di masa mendatang. Melalui kegiatan-kegiatan seperti ini, diharapkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dapat terus meningkat, dan upaya pelestarian lingkungan dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan. (WM, FL)